Kisah Dibalik Prasasti Pasir Kapal Pulau Serutu

- 17 Mei 2024, 14:36 WIB
Prasasti Kapal Pulau Serutu
Prasasti Kapal Pulau Serutu /Foto : Simon Yosonegoro Liem /

Prasasti itu menggunakan aksara dan bahasa Tionghoa periode Dinasti Yuan.
Berdasarkan tanggal yang ditulis, prasasti ini dibuat 25 Februari 1293. Menurut para peneliti lewat studi terbaru, penanggalan ini sesuai dengan catatan di Yuanshi (Sejarah Yuan) pada periode dinasti berikutnya.

Makalah itu berjudul "Mongol fleet on the way to Java: First archaeological remains from the Karimata Strait in Indonesia" di jurnal Archaeological Research in Asia edisi Maret 2022.

Yuanshi pada tanggal itu menyebutkan, ada tiga orang yang disebut sebagai Shi Bi, Gao Xing, dan Ike Mese (Iqmis atau Yi Hei Mi Shi) sebagai "Sekretariat Eksekutif Fujian" yang diangkat oleh Kubilai Khan untuk menaklukkan Pulau Jawa.

Seperti yang dijelaskan di awal, catatan sejarah Yuan yang kerap dipakai menuliskan jumlah pasukan dan kapal yang besar, bersama pasokan makanan untuk setahun yang diberikan kekaisaran.

"Namun, beberapa sejarawan menganggap catatan itu walau ada 20.000 pasukan yang direncanakan untuk dikirim, tetapi berikutnya hanya 5.000 pasukan yang mengikuti ekspedisi ini," tulis para peneliti yang dipimpin Hsiao-chun Hung dari Department of Archaeology and Natural History, Australian National University.

"Pada pendapat lain, jika jumlah pasukan berkurang dari 20.000 menjadi 5.000, semestinya jumlah armada yang berangkat kurang dari 200."
Ternyata, Prasasti Pasir Kapal menyebutkan ada 500 kapal yang berangkat. Tentunya keterangan ini sesuai dengan pendapat banyak sejarawan dan catatan Yuan shi, terang para peneliti. Prasasti Pasir Kapal menjelaskan, tentara Mongol telah menghabiskan 10 hari di pulau ini (Serutu) sebelum pencatatan.

Sementara Prasasti Pasir Cina di dekat kawasan tenggara Pulau Serutu. Tidak jelas kapan prasasti ini ditulis, tetapi para peneliti memperkirakan ada hubungannya dengan ekspedisi Mongol ke Jawa.

"Bisa dibayangkan, Prasasti Pasir Cina-1 dan -2 dan Prasasti Pasir Kapal secara kolektif adalah bagian yang sama yang tercatat dalam Dong Xi Yang Kao (Negeri di Samudra Timur dan Barat) yang ditulis oleh Zhang Xie (1574– 1640)," tulis para peneliti.

Zhang Xie menulis, "Ada kolam di perbukitan Karimata, dan sumber air tidak habis-habisnya. Ada prasasti kuno di dinding batu kolam."
Armada itu telah berangkat dari Quanzhou pada 22 Januari 1293 dan singgah di Champa. Tidak jelas berapa lama pasukan Mongol singgah di Champa, tetapi para sejarawan mengira tiga hari lamanya.

Ibrahim dan Putranto lewat buku Champa: Kerajaan Kuno di Vietnam menulis, Champa turut andil dalam menghalangi serangan Mongol ke Jawa karena hubungan politik. Raja Jaya Simhwarman III yang mengetahui rencana invasi ini melarang mereka transit ke kawasan Champa, hingga setelah terusir Mongol terpaksa berlayar tanpa bisa bersinggah lagi.

Halaman:

Editor: Wan Usman

Sumber: Fb @Dr Simon Yosonegoro Liem


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah