Network
KALBARTIME.COM - Ustaz Abdus Shomad, akrab disapa UAS berkunjung ke Kalbar. Sayangnya, rencana kedatangan dai kondang itu sempat ditolak sejumlah warga di Sintang. Tak perlu saya sebutkan siapa warganya ya. Kalian pun pasti tahu. Suasana sempat tegang. Bahkan, ada aksi blokir jalan. Untung saja pihak keamanan dapat meyakinkan warga tersebut. UAS pun bisa ceramah di Sintang, Melawi, dan rencananya di Kota Pontianak.
Ada pemandangan menarik kedatangan pria asal Riau ini. Seorang kawan membagikan sebuah video di WAG. Dalam video itu UAS bertemu dengan Cornelis di sebuah rumah. Tak tahu apakah UAS mendatangi mantan Gubernur Kalbar itu, atau sebaliknya, Cornelis yang menemui UAS.
Dalam pertemuan bersejarah itu, UAS didampingi beberapa orang. Ada yang berbaju gamis, memakai songkok haji. Ada Nur Hasan, beliau ni saya kenal, praktisi dakwah di Kalbar. Sementara UAS sendiri memakai baju koko, celana panjang, dan tanpa kopiah. Rambutnya terlihat cepak. Begitu ketemu mantan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar dan Ketua Majelis Adat Dayak Nasional, UAS langsung menjabat tangannya. Cornelis menyambut baik dengan wajah penuh persahabatan dan mulut tersenyum. Usai jabat tangan, UAS menyematkan sebuah pin di baju safari suami Frederika itu. Terdengar suara orang menyebut "Masya Allah" dari belakang usai UAS menyematkan pin itu. Videonya singkat, jadi tak tahu apa yang dibicarakan.
Banyak memberikan apresiasi atas pertemuan itu. Ada nuansa kesejukkan. Cornelis yang juga anggota DPR RI ingin menyampaikan pesan Kalbar harus damai dan sejuk. Saya menangkapnya begitu. Tak tahulah kalau ente.
Perbedaan ideologi, iman, suku, agama, adalah sebuah keniscayaan. Itulah Indonesia saat ini. Semua perbedaan itu membuat negeri ini indah, karena penuh warna. Perbedaan menjadi kekuatan setelah dibungkus dengan dasar Pancasila. Persatuan dan saling menghargai perbedaan kunci negeri ini bisa maju.
