Tim SAR Pontianak Menghentikan Pencarian Hilangnya Sukardi di Perairan Sungai Sambas

- 4 Mei 2024, 09:39 WIB
Tim SAR Pontianak menghentikan pencarian terhadap seorang pria yang bernama Sukardi yang dilaporkan hilang dalam sebuah pelayaran di Perairan Sungai Sambas Besar, Kabupaten Sambas , Kalimantan Barat, pada Sabtu 4 Mei 2024.
Tim SAR Pontianak menghentikan pencarian terhadap seorang pria yang bernama Sukardi yang dilaporkan hilang dalam sebuah pelayaran di Perairan Sungai Sambas Besar, Kabupaten Sambas , Kalimantan Barat, pada Sabtu 4 Mei 2024. /Foto: Doc SAR Pontianak/Ngadri/PRMN

KALBARTIME.COM – Tim SAR Pontianak menghentikan pencarian terhadap seorang pria yang bernama Sukardi yang dilaporkan hilang dalam sebuah pelayaran di Perairan Sungai Sambas Besar, Kabupaten Sambas , Kalimantan Barat, pada Sabtu 4 Mei 2024.

Kepala Kantor SAR Pontianak I Made Junetra mengatakan, bahwa kronologi hilangnya sukardi berawal sejak seminggu yang lalu. Sukardi sehari-hari berprofesi sebagai awak kapal diperkirakan terjatuh dari kapal tempatnya bekerja.

‘’Senin, 27 April Pukul  09.45 WIB , Kapal  tersebut berangkat dari pelabuhan Tebas menuju Pelabuhan Penjajap.  Setelah Kapal mendekati Penjajap, nakhoda membangunkan awak kapal yang tertidur. Kemudian nakhoda memerintahkan awak kapal untuk melempar tali tambat,  pada saat itulah korban diketahui sudah tidak berada di dalam kapal,’’jelas I Made Junetra dikutip Sabtu 4 Mei 2024.

Baca Juga: Pelaku Pencurian Motor Nyaris Babak Belur Tertangkap Warga Gang Sapta Marga Pontianak

Junetra menambahkan, bahwa pencarianpun dimulai sejak korban dilaporkan hilang, namun korban belum bisa diketemukan.Dalam pencarian tersebut Tim SAR gabungan menyisir permukaan perairan tempat korban terjatuh, tapi korban belum ditemukan.

‘’Tim SAR gabungan terus memperluas area pencarian. Setiap harinya area pencarian kami perluas, hingga hari ini ( hari terakhir ) pencarian telah mencapai tujuh nautical mile. Akan tetapi usaha pencarian Sukardi masih belum menemui hasil,’’tambahnya.

Junetra menjelaskan bahwa kendala dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan kali ini akibat tidak pastinya lokasi terakhir korban. Jika melihat posisi terakhir korban yang belum pasti, artinya korban diperkirakan terjatuh sejak berangkat dari pelabuhan Tebas hingga Pelabuhan Penjajap. Rentang jarak tersebut cukup luas yang mengakibatkan tim SAR gabungan cukup kesusahan untuk menentukan titik awal pencarian, namun usaha tersebut tidak menyurutkan semangat tim SAR gabungan dalam menemukan korban.

Baca Juga: Polsek Pontianak Utara Meringkus Pelaku Curanmor, Satu Orang Buron

‘’Usaha pencarian akhirnya harus dihentikan oleh tim SAR gabungan mengingat hari ini batas terakhir waktu dalam operasi pencarian. Setelah melakukan evaluasi bersama keluarga korban dan pihak terkait lainnya pencarian untuk sementara kami hentikan, keputusan ini sesuai dengan regulasi dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan, juga dengan melihat fakta dilapangan bahwa belum ditemukannya jejak keberadaan korban,’’ujarnya.

Halaman:

Editor: Ngadri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah