Network
KALBARTIME.COM - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di sebuah rumah bernomor 46 di Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah tersebut diduga menjadi safe house (rumah aman) milik Ketua KPK Firli Bahuri.
Melansir dari laman Pikiran-Rakyat.com Rumah berpagar abu-abu tersebut dikabarkan tengah digeledah oleh pihak kepolisian. Dilansir dari PMJ News, rumah tersebut terlihat dijaga sejumlah orang berpakaian polisi dengan jumlah belasan orang.
Selain itu, dari foto dan informasi yang diterima, di sekitar lokasi juga terdapat mobil bertulisan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Namun, hingga kini pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait kegiatan di lokasi, apakah soal penggeledahan atau kegiatan lainnya.
Baca Juga: Ini Rahasia Cara Membuat Semur Jengkol Empuk dan Tidak Bau, Simak Cara Membuatnya Disni
Akan tetapi, penggeledahan dipastikan dilakukan jajaran Polda Metro Jaya di rumah Firli Bahuri yang terletak di Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Penggeledahan dilakukan sejak Kamis, 16 Oktober sekira pukul 10.11 WIB.
Dimana Firli Bahuri saat rumahnya digeledah?
Ketua Rukun Tetangga (RT) kediaman Firli Bahuri di Bekasi, mengungkap keberadaan yang bersangkutan saat rumahnya digeledah oleh penyidik dari Polda Metro Jaya. Dia mengatakan bahwa Firli Bahuri ada di rumah yang digeledah.
"Iya (menyaksikan), beliau ada di kediaman, tapi beliau nggak ngikutin (penggeledahan) penyidik melaksanakan tugasnya," katanya saat dihubungi pada Kamis, 26 Oktober 2023, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Ini Tiga Pesan Penting Erick Thohir Kepada Timnas Indonesia U-17
Rony menuturkan bahwa dirinya diikutsertakan oleh penyidik untuk mendampingi proses penggeledahan. Dia juga mengaku sempat bertemu Firli yang disebut-sebut tak tampak panik saat didatangi tim Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Ekspresi Pak Firli biasa aja, saya sekilas saja lihat. Saya masuk biasa saja," tuturnya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto belum memberikan keterangan mengenai penggeledahan tersebut. Saat ditemui wartawan di Jakarta, ia hanya mengucap sepatah kata “Terima kasih ya, terima kasih”.
Sementara itu, penggeledahan tersebut diduga erat kaitannya dengan kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Syahrul kini sudah ditetapkan tersangka dan mendekam di rutan KPK selama 20 hari ke depan sejak 13 Oktober 2023.***
