Terkait wacana mendukung IKN, lanjutnya, Pj Gubernur Kalbar bisa saja karena merasa sebagai bagian dari masyarakat Kalimantan, yang ingin Kalimantan Barat juga terimbas atas dampak kemajuan daerah dari pembangunan IKN ini.
"Mungkin Pj Gubernur Kalbar, sebagai bagian dari masyarakat Kalimantan, bisa saja berwacana seperti itu. Namun, ia tidak bisa menyampaikannya di muka publik dalam suatu forum resmi, yang dibiayai oleh negara. Nah, itu kemudian menjadi suatu blunder. Dari sisi wacana dan program IKN, mungkin kita mendukungnya. Namun, ketika dalam kondisi kontestasi politik di Pilpres 2024 ini, hal itu menjadi sangat sensitif," pungkasnya.***