Pemkot Pontianak Meraih WTP Untuk ke-13 Kalinya dari BPK Perwakilan Kalbar

- 7 Juni 2024, 19:54 WIB
Pemerintah Kota Pontianak meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-13 kalinya dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat Opini WTP ini ditandai dengan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Pontiana
Pemerintah Kota Pontianak meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ke-13 kalinya dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat Opini WTP ini ditandai dengan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Pontiana /Foto: pontianak.go.id/

Festival Seni Budaya Nusantara pada Rakernas XVII APEKSI di Balikpapan ini menjadi ajang yang mempertemukan berbagai seni budaya dari seluruh penjuru Indonesia. Keberhasilan Tari Gasing dari Kota Pontianak menunjukkan bahwa seni tradisional masih mempunyai tempat yang penting dalam perhelatan seni budaya nasional.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menjadi bagian dari perjalanan prestasi Tari Gasing ini. Semoga keberhasilan ini dapat memotivasi generasi muda untuk tetap mencintai dan melestarikan seni budaya tradisional Indonesia,” kata Ani Sofian.

PIC Tari Gasing Wasis Utami Hidayati menyatakan rasa kebanggaan tim yang dipimpinnya ini karena mengukir prestasi di tingkat nasional. Tari Gasing menjadi persembahan Kota Pontianak untuk tampil pada Festival Seni Budaya Nusantara di Balikpapan.

“Alhamdulillah dengan hasil yang membanggakan ini, para penari kami berkesempatan untuk perform di Kyoto Jepang,” ucapnya.

Baca Juga: Pengguna Dan Pengedar Narkoba Berhasil Dibekuk Polsek Sandai

Wasis menerangkan sinopsis tari tersebut, bahwa gasing dalam permainan rakyat yang ada Kota Pontianak, Kalimantan Barat dipercayai memiliki roh dan nyawa leluhur yang berkaitan erat dengan turunnya benih padi di dunia. Hal ini membuat gasing memiliki nilai sakral sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa pada saat pesta panen raya padi.

“Eksplorasi ragam gerak berbalut iringan musik, mempresentasikan kearifan lokal tradisi melalui tutur lisan masyarakatnya akan harapan dan nilai kehidupan manusia di masa kini,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Ngadri

Sumber: pontianak.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah