Haru Mewarnai Purna Bhakti Sekretaris Daerah Kota Pontianak

- 2 Mei 2024, 10:05 WIB
Haru mewarnai purna bhakti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi di halaman Kantor Walikota Pontianak Jalan Rahadi Oesman, Pontianak Kota, Kalimantan Barat, pada Selasa 30 April 2024.
Haru mewarnai purna bhakti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi di halaman Kantor Walikota Pontianak Jalan Rahadi Oesman, Pontianak Kota, Kalimantan Barat, pada Selasa 30 April 2024. /Foto: pontianak.go.id/

KALBARTIME.COM – Haru mewarnai purna bhakti Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi di halaman Kantor Walikota Pontianak Jalan Rahadi Oesman, Pontianak Kota, Kalimantan Barat, pada Selasa 30 April 2024.

Sosok pria kelahiran Kota Pontianak ini telah mengabdi selama 35 tahun. Ia memulai karirnya sebagai pengajar, kemudian pernah menduduki posisi eselon dua seperti Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak sebelum akhirnya menduduki posisi Sekda pada tahun 2018 silam. Menurutnya, capaian tertinggi seorang ASN bukanlah Sekda, melainkan dapat merasakan masa pensiun.

“Capaian tertinggi seorang ASN bukanlah posisi Sekda, melainkan dapat pensiun sampai akhir. Itu menurut pandangan kacamata saya, kebetulan saya berkacamata,” kelakarnyai, usai bersalam-salaman dikutip Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Juga: May Day, Pj Walikota Pontianak Menyoroti Peningkatan Hidup Para Pekerja

Banyak asam garam telah dilalui Mulyadi sepanjang pengabdiannya. Tetapi setiap persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan kerjasama, kolaborasi serta berpegang pada prinsip bernegara. Apalagi di dunia pemerintahan, di mana setiap urusan masyarakat bergantung terhadap kebijakan, tentu menuntut pimpinan agar responsif serta tepat menentukan program, tidak terkecuali bagi Mulyadi. Dirinya berpesan kepada seluruh ASN agar memaksimalkan potensi diri masing-masing dan jangan ragu terhadap penilaian orang lain terhadap diri sendiri.

“Buktikan jika kita itu bisa lebih baik, dengan berkompetisi dan mengasah kreativitas. Saya yakin kalau pegawai Pemkot Pontianak itu pintar-pintar, harus dilihat prestasi yang dicapai pegawai Pemkot cukup baik. Lihat berapa banyak pegawai Pemkot Pontianak yang kini sudah menjadi pimpinan di pegawai Pemprov Kalbar,” sebutnya.

Pengalamannya menjadi pendidik membuat Mulyadi lebih mudah memahami karakter orang lain. Bekal itu pun digunakannya dalam manajemen organisasi di bawahnya, baik itu perangkat daerah, kepala dinas sampai pegawai baru. Alhasil, ia dikenal sebagai pribadi yang tegas serta apa adanya. Bisa marah, tetapi juga bisa bersenda gurau.

Baca Juga: Serius Daftar Calon Bupati Kubu Raya di Pilkada 2024, Sujiwo Kembalikan Berkas ke PDI Perjuangan

“Orang bilang saya senang marah, itu demi kebaikan bersama. Setelahnya saya tidak pernah menyimpan dendam. Seorang pemimpin jangan marah terus, kalau keseringan mudah stroke,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Ngadri

Sumber: pontianak.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah