PLN Meresmikan 21 Unit GHP Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Tanjung Priok

- 21 November 2023, 12:16 WIB
PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) di Tanjung Priok, Jakarta tersebar di seluruh Indonesia, Senin 20 November 2023
PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) di Tanjung Priok, Jakarta tersebar di seluruh Indonesia, Senin 20 November 2023 /Foto: Dok Humas PLN UID Kalbar /

"Hari ini menjadi bukti, _we walk the talk_ bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk nyata. Ini tidak hanya sekadar _Green Hydrogen Plant,_ ini akan menjadi tonggak terbentuknya _Supply Chain Green Hydrogen_ di Indonesia dan PLN menjadi pionirnya," ungkap Darmawan.

Baca Juga: Sekda Ketapang Tandatangani Prasasti Peresmian Gereja Stasi St Gabriel Gerai

GHP besutan PLN ini diproduksi dengan menggunakan sumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terdapat di area pembangkit. Selain dihasilkan dari PLTS yang terpasang, hidrogen hijau ini juga menggunakan _Renewable Energy Certificate_ (REC) yang berasal dari beberapa pembangkit EBT di Indonesia.

Dengan 21 unit GHP ini mampu memproduksi hampir 200 ton per tahun, dari sebelumnya hanya 51 ton hidrogen per tahun. Hasil produksi _green hydrogen_ tersebut, sebanyak 75 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit _(cooling generator),_ sementara 124 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya untuk kendaraan.

“Lewat GHP ini, kami membangun bagaimana transisi sektor transportasi ke _low carbon transport_ ini berjalan dengan baik. Tentu saja kalau kita berbicara transportasi, terdapat dua mazhab. Satu mengenai mobil listrik yang berbasis pada baterai. Kendaraan listrik sudah kita bangun ekosistemnya. Kemudian ada mahzab lain yaitu berbasis pada hidrogen. Ini perlu ada rantai pasok yang khusus, ini perlu ada _green hydrogen,”_ tutur Darmawan.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dua Kakak Beradik Tersangka Kasus Pemerasan Sopir Truk di SPBU Kubu Raya

Dengan rata-rata konsumsi hidrogen kendaraan 0,8 kg per 100 kilometer, maka 124 ton green hydrogen yang diproduksi bisa dipakai untuk 424 mobil per tahun yang bergerak 100 kilometer dalam sehari. Angka tersebut bisa menurunkan emisi karbon hingga 3,72 juta kg CO2 dan mengurangi impor BBM sebesar 1,55 juta liter per tahun, mengubah energi impor menjadi energi domestik.

Ke depan, PLN tidak hanya menghadirkan GHP saja namun juga membuat _Hydrogen Refueling Station_ (HRS) atau stasiun pengisian hidrogen dan juga pengoperasian _Fuel Cell Generator_ yang berbahan bakar _green hydrogen._

“Ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi PLN bersama Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM. Karya Inovasi untuk menjawab transisi energi,” pungkas Darmawan.

Baca Juga: Shin Tae-Yong Minta Anak Asuhnya Berjuang Keras Saat Melawan Filipina

Halaman:

Editor: Ngadri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah