PR KALBAR. Aset pemerintah pusat di Jakarta yang akan ditinggalkan setelah ibu kota negara pindah ke IKN Nusantara memunculkan polemik. Gerakan Komunitas Aktivis Milenial Indonesia (Gen KAMI) wilayah Jabodetabek sumbang saran atas hal tersebut.
Gen KAMI Jabodetabek mengusulkan agar gedung-gedung pemerintah yang menganggur dijadikan apartemen murah yang diperuntukkan bagi pekerja muda yang berdomisi di kota-kota penyangga DKI namun memiliki aktivitas harian di pusat kota Jakarta.
"Alih fungsi gedung pemerintah menjadi apartemen murah buat pekerja bisa menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan, menekan polusi udara, menekan pengeluaran, sekaligus meningkatkan produktivitas," kata Ketua Gen KAMI Jabodetabek, Prasetyo Adi dalam diskusi di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Kamis (25/4).
Menurutnya, saat ini mayoritas pekerja muda Jakarta masih tinggal di rumah orang tua mereka yang letaknya di pinggir kota, dengan waktu berangkat dan pulang kerja yang hampir sama.
"Kalau kelas pekerja bisa dapat hunian murah di tengah kota, lokasinya dekat dengan kantor, mungkin yang macet cuma trotoar seperti kota-kota besar di negara lain. Mereka mungkin cukup jalan kaki dari apartemen ke kantor masing-masing," terang Adi.
Adi meyakini minat kelompok pekerja milenial dan Generasi Z akan sangat tinggi untuk menempati apartemen murah yang dekat dengan tempat kerja mereka.
Apartemen murah ini, sambungnya, diyakini akan laris karena pekerja milenial dan Gen Z sedang menabung sebelum berkeluarga dan membeli rumah tapak terjangkau yang hanya ada di kota-kota penyangga Jakarta.
Selain itu, Adi menilai langkah mendekatkan generasi muda ke lokasi bekerja bisa meningkatkan produktivitas karena tidak membuang waktu di perjalanan dan tidak melelahkan.
"Kalau bicara meningkatnya produktivitas dalam perekonomian, PDB (Produk Domestik Bruto) pun bisa terdorong, apalagi di tengah bonus demografi. Ini salah satu syarat utama meraih Indonesia Emas," ucap Adi.