Ini 7 Destinasi Wisata Religi untuk Liburan Waisak di Indonesia

- 22 Mei 2024, 18:44 WIB
Candi Borobudur
Candi Borobudur /Pixabay.com/saesherra

PR Kalbar. Pada Kamis (23/5), Umat Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak 2568 BE. Sehubung dengan ditetapkannya Hari Raya Waisak sebagai hari libur nasional, maka kami sajikan alternatif destinasi wisata yang bisa Umat Buddha kunjungi di Indonesia, mengutip dari Kabar Tasikmalaya pada Rabu (22/5).

Selain sebagai tempat untuk merayakan Hari Raya Waisak, destinasi-destinasi ini juga memiliki daya tarik tersendiri.

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan salah satu dari lima Super Priority Tourism Destinations (DPTD) alias Destinasi Pariwisata Super Prioritas menurut Kemenparekraf. Candi ini terkenal sebagai candi Buddha terbesar di dunia, selain itu Candi Borobudur menjadi tuan rumah perayaan Hari Waisak nasional setiap tahunnya.

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur selalu berlangsung meriah dan khidmat. Saat merayakan Waisak akan dilepaskan ribuan lampion yang menerangi langit dan menarik untuk kamu saksikan.

2. Candi Mendut

Selain Candi Borobudur, Candi Mendut merupakan salah satu candi yang menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak.

Candi yang dibangun pada tahun 824 Masehi oleh raja pertama dari dinasti Syailendra ini terletak berdekatan dengan Candi Borobudur, yaitu di Jalan Mayor Kusen, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Jaraknya sekitar 4,5 km dari Candi Borobudur.

Para Biku dan Meici tengah melakukan prosesi Pradaksina mengelilingi candi Mendut sebanyak 3 kali searah jarum jam, dalam rangkaian Perayaan Waisak 2567 BE
Para Biku dan Meici tengah melakukan prosesi Pradaksina mengelilingi candi Mendut sebanyak 3 kali searah jarum jam, dalam rangkaian Perayaan Waisak 2567 BE

Puncak perayaan Waisak di Candi Mendut adalah prosesi yang dilakukan oleh umat Buddha dengan berjalan kaki menuju Candi Borobudur. Selama prosesi berlangsung, para biksu akan memercikkan air suci dan bunga mawar putih kepada umat yang berada di sepanjang jalan.

3. Maha Vihara Mojopahit

Salah satu destinasi wisata yang unik dan menarik untuk merayakan Hari Raya Waisak adalah Maha Vihara Mojopahit. Terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, vihara ini memiliki Patung Buddha Tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara yang memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.

Patung Budha Tidur, salah satu tempat wisata hits dan Instagramable di Mojokerto
Patung Budha Tidur, salah satu tempat wisata hits dan Instagramable di Mojokerto Instagram @ticka_dewi_purwati

Patung raksasa yang menggambarkan kematian Siddhartha Gautama ini dibangun menghadap ke selatan (kiblat umat Buddha). Patung Buddha Tidur terlihat semakin mewah dengan lapisan cat berwarna kuning keemasan.

Pada patung ini terdapat relief perjalanan Buddha dalam mengajarkan dharma dan hukum sebab akibat (karma).

4. Kelenteng Kwan Sing Bio

Berlokasi di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, Jawa Timur, Kelenteng Kwan Sing Bio merupakan destinasi yang wajib dikunjungi saat hari raya Waisak. Kelenteng ini merupakan salah satu kelenteng terbesar di Asia Tenggara, dengan luas 4-5 hektar.

Kelenteng Kwan Sing Bio
Kelenteng Kwan Sing Bio Instagram @masedy80

Selain luas, ada banyak hal menarik yang bisa kamu temukan di Kelenteng Kwan Sing Bio. Salah satu yang unik adalah adanya kepiting raksasa di atas gerbang kelenteng. Kelenteng ini juga memiliki patung Dewa Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter, yang dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai patung panglima perang tertinggi di Asia Tenggara.

5. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

Tak jauh dari Kepulauan Riau, ada destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat liburan Waisak, yaitu Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Vihara Seribu Patung". Patung-patung ini merupakan daya tarik utama dari vihara yang terletak di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang ini.

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

Meskipun jumlah patung di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva hanya 580 buah, namun orang-orang sering menyebutnya sebagai "Vihara Seribu Patung". Melihatnya secara langsung, kamu mungkin berpikir bahwa patung-patung tersebut mirip. Patung-patung tersebut memiliki ketinggian yang berbeda, sekitar 1,7-2 meter, dan memiliki ekspresi wajah yang berbeda. Umat Buddha sering menyebutnya sebagai "seribu wajah Buddha".

6. Candi Muaro Jambi

Tidak hanya Pulau Jawa yang memiliki candi, Pulau Sumatera juga memiliki candi yang menarik untuk dikunjungi untuk merayakan Hari Raya Waisak, yaitu Candi Muaro Jambi. Candi ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan Buddha. Berdasarkan catatan sejarah, fungsi Candi Muaro Jambi adalah sebagai tempat pemujaan dan pembelajaran agama Buddha. Fakta ini diperkuat dengan adanya corak Buddha dan ditemukannya tulisan aksara Jawa Kuno pada bangunan candi.

Tempat Wisata Jambi Candi Muaro Jambi
Tempat Wisata Jambi Candi Muaro Jambi

Pada masa keemasannya Candi Muaro Jambi merupakan pusat agama Budha serta pusat pendidikan terbesar di dunia pada abad ke-7 hingga 13 M.

Selain itu, Candi Muaro Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera, bahkan luas area Candi Muaro Jambi adalah 155.269,58 hektar, atau sepuluh kali lebih luas dari luas situs Borobudur.

Kompleks Candi Muaro Jambi memiliki 11 candi utama, dandiperkirakan ada 82 reruntuhan yang masih terpendam. Sejak tahun 2009 Kompleks Candi Muaro Jambi telah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia.

7. Pulau Kemaro

Masih di Pulau Sumatera, tepatnya di Palembang, terdapat destinasi wisata tempat merayakan Hari Raya Waisak, yaitu Pulau Kemaro. Berjarak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera, di Pulau Kemaro terdapat Kelenteng Hok Tjing Rio dan Pagoda berlantai sembilan yang berada di tengah-tengah pulau.

Pulau Kemaro merupakan delta Sungai Musi, dengan sekitar 30 hektar, pulau ini hanya dihuni oleh sekitar ratusan orang saja.

Pagoda berlantai 9, Pulau Kemaro
Pagoda berlantai 9, Pulau Kemaro

Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah Kota Palembang, terdapat beberapa bangunan bersejarah di Pulau Kemaro, seperti pagoda, makam penunggu pulau, kelenteng, tempat pembakaran uang kertas, dan pohon cinta.

Selain itu, di pulau ini juga terdapat makam Pangeran Tan Bun An dan Putri Siti Fatimah yang terkenal karena legenda kisah cinta mereka.

Meski yang diperbolehkan masuk ke pagoda hanya mereka yang hendak sembahyang, kamu tetap dapat menikmati suasana Pulau Kemaro beserta bangunan bersejarahnya di sana.***

Editor: Beny Kawistoro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah