Network
Kalbartime. Di tahun 2024 kali ini, akan tampak sejumlah fenomena alam yang jarang terjadi dan luar biasa, salah satu yang dimaksud adalah Gerhana Matahari dan Bulan.
Peneliti dari Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Farahhati Mumtahana, memberikan gambaran mendalam tentang fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang tahun 2024 ini, termasuk dinamika Bulan dan Matahari.
Sudah ada beberapa fenomena alam menarik telah terjadi awal tahun ini, seperti Bumi yang berada dalam perihelion, atau titik terdekatnya dengan Matahari, pada Rabu (3/) lalu.
Baca Juga: Wisata Bukit Batu Tuka Sanggau, Sensasi Petualangan Alam Perbukitan Nan Indah
Dalam konteks Bulan dan Matahari, Farah merinci bahwa fenomena terdekat adalah Bulan Baru pada 9 Februari dan Bulan Purnama pada 12 Februari.
Ekuinoks Maret juga menjadi sorotan, di mana Matahari akan bersinar langsung di garis khatulistiwa dan siang dan malam hampir sama di seluruh dunia pada 20 Maret.
Tahun 2024 juga akan menampilkan 3 fenomena supermoon pada 18 September, 15 November dan 17 Oktober, serta fenomena bluemoon, yaitu purnama ke-4 yang akan terjadi pada 19 Agustus.
Baca Juga: Surfing Ala 'Budak' Pontianak
Farah menambahkan, terdapat empat kali gerhana yang akan terjadi di 2024, meskipun sayangnya tidak dapat disaksikan dari Indonesia. Namun, fenomena ini bisa menjadi pertimbangan menarik untuk merencanakan perjalanan wisata atau ekspedisi mencari gerhana.
