Polemik Aset Pemerintah Pasca Pindah ke IKN, Gen Kami Jabodetabek: Jadikan Hunian Murah untuk Fresh Graduate

27 April 2024, 15:13 WIB
Ilustrasi Gedung Pencakar Langit di Perkotaan. /Pixabay.com/Sangeeth_n

PR KALBAR. Aset pemerintah pusat di Jakarta yang akan ditinggalkan setelah ibu kota negara pindah ke IKN Nusantara memunculkan polemik. Gerakan Komunitas Aktivis Milenial Indonesia (Gen KAMI) wilayah Jabodetabek sumbang saran atas hal tersebut.

Gen KAMI Jabodetabek mengusulkan agar gedung-gedung pemerintah yang menganggur dijadikan apartemen murah yang diperuntukkan bagi pekerja muda yang berdomisi di kota-kota penyangga DKI namun memiliki aktivitas harian di pusat kota Jakarta.

"Alih fungsi gedung pemerintah menjadi apartemen murah buat pekerja bisa menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan, menekan polusi udara, menekan pengeluaran, sekaligus meningkatkan produktivitas," kata Ketua Gen KAMI Jabodetabek, Prasetyo Adi dalam diskusi di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Kamis (25/4).

Menurutnya, saat ini mayoritas pekerja muda Jakarta masih tinggal di rumah orang tua mereka yang letaknya di pinggir kota, dengan waktu berangkat dan pulang kerja yang hampir sama.

"Kalau kelas pekerja bisa dapat hunian murah di tengah kota, lokasinya dekat dengan kantor, mungkin yang macet cuma trotoar seperti kota-kota besar di negara lain. Mereka mungkin cukup jalan kaki dari apartemen ke kantor masing-masing," terang Adi.

Adi meyakini minat kelompok pekerja milenial dan Generasi Z akan sangat tinggi untuk menempati apartemen murah yang dekat dengan tempat kerja mereka.

Apartemen murah ini, sambungnya, diyakini akan laris karena pekerja milenial dan Gen Z sedang menabung sebelum berkeluarga dan membeli rumah tapak terjangkau yang hanya ada di kota-kota penyangga Jakarta.

Selain itu, Adi menilai langkah mendekatkan generasi muda ke lokasi bekerja bisa meningkatkan produktivitas karena tidak membuang waktu di perjalanan dan tidak melelahkan.

"Kalau bicara meningkatnya produktivitas dalam perekonomian, PDB (Produk Domestik Bruto) pun bisa terdorong, apalagi di tengah bonus demografi. Ini salah satu syarat utama meraih Indonesia Emas," ucap Adi.

Adi juga meminta agar pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bersinergi menerbitkan regulasi alih fungsi gedung pemerintah menjadi apartemen murah untuk generasi muda khususnya pekerja yang baru lulus kuliah (fresh graduate).

Sebelumnya, wacana alih fungsi gedung-gedung pemerintah setelah pemindahan ibu kota negara mulai ramai mengisi ruang publik.

Sebut saja Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menawarkan 13 aset BUMN di kawasan Monas kepada pengusaha Hong Kong. Erick menyebut hal itu sekaligus mendukung rencana PT Danareksa (Persero) untuk meningkatkan nilai aset-aset BUMN di sekitar Monas.***

Editor: Beny Kawistoro

Tags

Terkini

Terpopuler