PLN Kantongi 4 Kerja Sama Strategis Percepat Transisi Energi Indonesia

- 4 Desember 2023, 17:20 WIB
 PT PLN (Persero) mengantongi kesepakatan penting dalam akselerasi transisi energi Indonesia dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa Bangsa, COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA)
PT PLN (Persero) mengantongi kesepakatan penting dalam akselerasi transisi energi Indonesia dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa Bangsa, COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) /Foto: Dok Humas PLN UID Kalbar /

Darmawan merinci, PLN bekerja sama dengan NREL yang merupakan pusat pengembangan EBT asal Amerika Serikat yang dalam hal ini juga bertindak sebagai sekretariat interim Global Power System Transformation. Kerja sama ini nantinya akan memuat terkait studi pengembangan _control center_ PLN. Inovasi teknologi terkini sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan EBT dan agar pembangkit EBT bisa beroperasi secara efisien dan ekonomis.

Secara spesifik, kedua belah pihak akan mengkaji integrasi sistem jaringan Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Tiga wilayah tersebut memiliki potensi EBT yang besar sehingga diperlukan sistem jaringan integrasi agar seluruh pasokan listrik bisa dialirkan kepada seluruh masyarakat.

Baca Juga: PLN UID Kalbar Meresmikan SPKLU di Kabupaten Sambas

"Transisi tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya transmisi. Maka, kerja sama dalam inovasi teknologi membuat jaringan transmisi yang andal dan mampu menjadi solusi dari _mismatch_ sumber EBT ke _demand_ menjadi sangat penting. Upaya ini mampu mengakselerasi peningkatan penggunaan EBT," kata Darmawan.

Kedua, PLN bekerja sama dengan GEAPP dalam pengembangan proyek potensial dalam penurunan emisi karbon secara signifikan dalam sektor ketenagalistrikan.

Khususnya dalam menggantikan pembangkit yang selama ini berbasis energi fosil ke energi domestik sesuai dengan potensi wilayah. PLN bersama GEAPP akan mengakselerasi dedieselisasi, infrastruktur kendaraan listrik dan juga pengembangan EBT di Indonesia.

Ketiga, PLN juga menyepakati kerja sama dengan PT SMI dan KfW untuk memanfaatkan _Project Development Facility_ (PDF) yang dikelola oleh PT SMI untuk proyek-proyek _Pumped Storage Hydroelectric Power Plant_ dalam rangka percepatan transisi energi di Indonesia.

Nantinya KfW bersama PT SMI akan memberikan dukungan dalam bentuk _Feasibility Study_ dan _Environmental & Social Scoping_ pada tahapan persiapan proyek PLTA Grindulu Pumped Storage 4x250 MW dan PLTA Sumatera Pumped Storage 2x250 MW.

Terakhir, yang merupakan capaian penting dalam kesepakatan di COP28 ini adalah PLN bersama CEP, ADB, dan INA mengupayakan percepatan pemensiunan operasional PLTU Cirebon pada Desember 2035, lebih awal daripada Juli 2042. Upaya ini mampu menghindarkan emisi hingga 30 juta ton CO2.

"Di bawah arahan Ibu Sri Mulyani, kami bisa mendapatkan dukungan _green financing country platform_ untuk mengekspansi upaya kami dalam transisi energi. Di bawah skema pendanaan inilah kami mampu mengekspansi proyek EBT kami hingga 21,6 GW,"ujarnya.***

Halaman:

Editor: Ngadri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah