Kelompok Keahlian Literasi Budaya Visual FSRD ITB Membina Perajin Anyaman Pandan Desa Sungai Bakau Ketapang

- 27 Juni 2024, 07:56 WIB
Para pengrajin dari desa Sungai Bakau Kecamatan Matan Hilir Selatan bersama Tim KK Literasi budaya visual ITB
Para pengrajin dari desa Sungai Bakau Kecamatan Matan Hilir Selatan bersama Tim KK Literasi budaya visual ITB /Foto : Wan Usman /

KALBARTIME.COM - Desa Sungai Bakau kecamatan Matan Hilir Selatan kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, memiliki kerajinan pandan berduri yang bernilai budaya dan ekonomi. Mengetahui besarnya potensi perajin Sungai Bakau, Tim KK Literasi Budaya Visual ITB bersama para pakar memberikan program pengabdian masyarakat untuk mengembangkan kualitas dan kreativitas para perajin dalam memproduksi anyaman pandan.

Kerajinan anyaman pandan lekat dengan budaya dan identitas masyarakat Sungai Bakau, Ketapang. Kebudayaan yang tumbuh dalam keseharian para perajin telah diwujudkan dalam produk-produk anyaman pandan.

Daun pandan yang tumbuh liar dimanfaatkan untuk membuat tikar, tempat bumbu dapur, dan beberapa produk anyaman sederhana. Produksi kelompok perajin anyaman pandan masih terbatas, padahal produk kerajinan tersebut memiliki potensi menjadi komoditas ekspor.

Hal ini sangat disayangkan karena Anyaman Pandan merupakan ciri khas budaya Sungai Bakau. Untuk mengatasi masalah ini, tim Kelompok Keilmuan Literasi Budaya Visual ITB bersama LPPM ITB, Rumah BUMN, dan PT Pegadaian (Persero) sebagai mitra memberikan pelatihan melalui program pengabdian masyarakat untuk membantu para perajin meningkatkan kualitas kerajinan Anyaman Pandan.

“Selain semangat, ibu-ibu juga membutuhkan kreativitas dan keterampilan untuk menjadi perajin,” ujar Dr. Tri Sulistyaningtyas, M. Hum., Ketua Progam Pengabdian Masyarakat, dalam sambutan pembukaan kegiatan pada 25 Juni 2024.

Program pewarnaan dan teknik menjahit merupakan upaya Tim KK Literasi Budaya Visual untuk memenuhi permintaan para perajin setelah melakukan pendampingan sejak 2021. Para perajin menginginkan materi mengenai variasi desain anyaman, teknik mewarnai, dan teknik menjahit. Pengembangan variasi desain menjadi penting, sebab kerajinan merupakan artefak budaya yang perlu dipertahankan.

Bukan hanya sebuah produk jual beli, kerajinan Anyaman Pandan mengandung nilai kultural dan nilai identitas kelompok perajin Anyaman Pandan Ketapang.

Pada 25 Juni 2024, tim yang terdiri atas Dr. Tri Sulistyaningtyas, M. Hum., Yani Suryani, M.Hum., Evi Azizah Febriyanti, M.Hum., Sira Kamila, M. Hum., dan para pakar, Dr. Dian Widiawati, M.Sn dari Kriya tekstil FSRD ITB, Dr. Husen Hendriyana, S.Sn., M.Ds. dari ISBI Bandung, dan Herman Subrata sebagai pakar menjahit, disambut oleh Iin Rohendah dari perwakilan PKK Kabupaten Ketapang dan Ida Haryuni dari UMKM Sa’a Family Sungai Bakau.

“Semangatnya sudah ada, namun selama ini kami tidak didampingi pakar,” ujar Ibu Ida Haryuni, Ketua UMKM Sa’a Family, Desa Sungai Bakau, Ketapang.

Halaman:

Editor: Wan Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah